sedekah tangan kiri tidak boleh tahu
Alkitabmenuliskan: "Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." Matius 6:3-4 (TB) Bila tangan kanan memberi, tangan kiri tidak perlu tahu.
Paraulama katakan bahwa penyebutan tangan dan kiri di sini hanyalah ibarat yang menggambarkan sedekahnya benar-benar dilakukan secara diam-diam. Tangan kanan dan kiri, kita tahu begitu dekat dan selalu bersama. Ini ibarat bahwa sedekah tersebut dilakuan secara sembunyi-sembunyi. Demikian kata Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim.
HaditsSedekah Tangan Kanan Tangan Kiri Tidak Tahu. November 24, 2021. 50. 3150. 'Tangan kanan memberi, tangan kiri tidak perlu tahu'. Namun peribahasa 'tangan kanan memberi, tangan kiri tidak tahu' ini sepertinya layak disandangkan kepada mendiang Ashraf Sinclair. Kepada Ahmad, Ashraf tak ingin kebaikan itu disebarluaskan kepada orang lain.
Tangankanan memberi, tangan kiri tidak boleh tahu kalimat ini menduduki peringkat ke 2 dalam kategori alasan terbaik untuk tidak bersedekah dalam kamus saya setelah alasan biar dikit yang penting ikhlas. Entah kenapa kalimat itu jadi favorit bagi saya, tapi sepertinya banyak juga teman2 yang sepaham dengan saya kala itu. Sampai-sampai mau memasukkan uang seribu rupiah ke kotak infak waktu
Adaayat lain yang membolehkan sedekah terang-terangan ; Q.S 13 ;22, Q.S 14 ;31, Q.S 16 ;75, dan Q.S 35 ; 29 "Tangan kanan memberi, tangan kiri tidak boleh tahu". Kalimat ini menduduki peringkat ke 2 dalam kategori "alasan terbaik untuk tidak bersedekah" dalam kamus saya setelah alasan "biar dikit yang penting ikhlas".
Warum Flirten Männer Mit Anderen Frauen. One Day One Hadits Tim Hikmah detikcom - detikNews Sabtu, 23 Mei 2020 0515 WIB Jakarta - Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda"Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah SWT dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya. Di antaranya, seorang yang mengeluarkan suatu sedekah, tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya."Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim erd/erd
RENUNGAN HARIAN KRISTEN TERBARU, RABU 20 JANUARI 2021 756. HAL MEMBERI SEDEKAH JANGANLAH DIKETAHUI TANGAN KIRIMU APA YANG DIPERBUAT OLEH TANGAN KANANMU Oleh E. Gunawi Sp. FIRMAN TUHAN Kitab Injil Matius 61-4. Shalom. Puji Tuhan! Dalam suasana yang sangat berbahagia ini, dari Bantul, Yogyakarta, Indonesia, kami Renungan Harian Kristen Terbaru, menyampaikan salam sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan kita Yesus Kristus, kepada semua pembaca dari segala bangsa di semua negara sampai ke ujung bumi. Pada hari ini, kita akan mempelajari dan merenungkan ayat-ayat Firman Tuhan yang ditulis dalam Kitab Injil Matius 61-4. Perikopnya adalah “Hal memberi sedekah”. Topik kita yaitu HAL MEMBERI SEDEKAH JANGANLAH DIKETAHUI TANGAN KIRIMU APA YANG DIPERBUAT OLEH TANGAN KANANMU. Puji Tuhan! Haleluya! Pengantar Secara duniawi, kita sering melihat tayangan di layar kaca mengenai banyaknya orang yang memberi sedekah. Sudah tentu, kita percaya bahwa pemberian sedekah itu dilandasi oleh keinginan yang tulus untuk berbagi berkat kepada sesama. Memberi sedekah, atau berbagi kasih karunia, atau berbagi berkat, yang tidak ingin dipuji, adalah perbuatan baik yang sangat berkenan di hati Tuhan. Memberi sedekah atau berbagi kasih karunia atau berbagi berkat adalah ujud nyata dari ajaran kasih ilahi. Dalam Kitab Injil Matius 61-4, Tuhan Yesus mendidik, mengajar dan menasihati para murid-Nya dan orang banyak pada zaman itu, dan kepada kita pada zaman sekarang. Secara garis besar, ayat-ayat tersebut menasihati kita pada perkara-perkara sebagai berikut. Pertama, ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka. Kedua, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu. Ketiga, jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Keempat, Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu Pertama, ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka Apabila kita melakukan salah satu perintah Tuhan, yaitu berbagi kasih karunia, namun hendaklah kita tidak mencanangkannya kepada orang banyak. Hendaklah kita melakukannya dengan tersembunyi dan tidak memegahkan diri dengan berjalan ke sana dan ke mari. Hendaklah kita tidak menceriterakannya dengan bangga kepada khalayak ramai. Pada waktu itu, Tuhan Yesus sendiri mengingatkan para murid-Nya dan orang banyak pada zaman itu, supaya mereka hendaknya selalu mengingat-ingat didikan, ajaran dan nasihat-Nya. Hendaklah mereka jangan melakukan kewajiban agama mereka di hadapan orang supaya dilihat mereka dan mendapat pujian. Secara tersirat, Alkitab mengatakan hendaklah mereka tidak memamerkan atau mempertontonkan pelaksanaan Firman dan perintah Allah di hadapan publik. Karena jika demikian, maka mereka tidak beroleh upah dari Allah Bapa yang bersemayam di Kerajaan Sorga. Sekaitan dengan itu, baca dan pelajarilah Firman Tuhan yang dicacat dalam Kitab Injil Matius 61. Alkitab mengatakan kepada kita “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.” Kedua, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu Dalam Kitab Injil Matius 62, Tuhan Yesus berfirman “Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.” Dalam konteks itu, ayat Firman Tuhan mengatakan bahwa apabila mereka, yaitu para murid-Nya dan orang banyak pada zamannya, akan berbagi kasih karunia, maka hendaklah mereka tidak mempertunjukkan dan membanggakan kepada orang-orang lain. Hendaklah mereka dan kita tidak memamerkan atau mempertontonkan sedekah mereka apabila mereka dan kita memberi sedekah kepada orang yang berkekurangan. Tuhan Yesus Kristus juga memberi nasihat dan mengingatkan supaya mereka jangan mencanangkan pemberian sedekahnya itu kepada semua orang. Sebab kalau demikian, lalu apa bedanya dengan perbuatan orang-orang munafik. Jadi, apabila memberi sedekah, janganlah kita melakukannya seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadah dan di lorong- lorong. Yaitu supaya perbuatan mereka itu dilihat oleh banyak orang yang kemudian memujinya seperti yang dikehendakinya. Ketiga, jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu Sehubungan dengan itu, dalam Kitab Injil Matius 63, Tuhan Yesus berfirman kepada mereka dan kita “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.” Melalui ayat Firman Tuhan ini, Tuhan Yesus yang menjadi sumber dari segala sumber kasih karunia memberi nasihat dan mengingatkan mereka, apabila mereka memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kiri mereka tentang segala sesuatu yang diperbuat oleh tangan kanan mereka. Boleh jadi, mereka mengalami kesulitan untuk menentukan tangan kiri mereka tidak mengetahui perbuatan tangan kanan mereka. Tetapi inilah Firman Tuhan. Jadi maksud-Nya, secara implisit Tuhan Yesus Kristus menghendaki bahwa apabila tangan kiri saja tidak boleh tahu akan sedekah tangan kanan kepada seseorang, apalagi orang lain yang di luar diri kita dan tubuh kita? Sungguh! Oleh sebab itu, camkanlah Firman Tuhan yang mengatakan bahwa jika kita memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kiri kita apa yang diperbuat tangan kanan kita. Janganlah kita pamer kalau kita sudah memberi sedekah. Janganlah kita memegahkan diri apabila kita sudah berbagi berkat. Keempat, Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu Dalam memungkasi didikan, ajaran dan nasihat-Nya pada perikop “Hal memberi sedekah”, Tuhan Yesus mengingatkan mereka dan kita agar hendaknya sedekah kita itu diberikan dengan tersembunyi. Hendaklah sedekah kita itu dilakukan dengan diam-diam. Hendaklah kita tidak mempertontonkan pemberian sedekah kita kepada siapa pun juga. Sebab jika demikian, maka Allah Bapa yang bertakhta di Kerajaan Sorga akan melihat yang tersembunyi itu. Imanilah! Percayalah! Bahwa Dia akan membalasnya kepada kita, tepat pada waktu-Nya. Sekaitan dengan itu, simak dan selidikilah Firman Tuhan yang dicatat dalam Kitab Injil Matius 64. Alkitab menyatakan kepada kita “Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” Boleh jadi, kita masih ingat akan kisah Petrus dan Kornelius seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia di Kaisaria. Kornelius dan seisi rumahnya adalah orang-orang yang saleh dan takut akan Tuhan. Ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi. Ia juga senantiasa berdoa kepada Allah. Sekitar jam tiga petang, jelas tampak pada penglihatan Kornelius seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya “Kornelius!” Ia kemudian menatapnya dan berkata “Ada apa, Tuhan?” Lalu malaikat Allah itu berkata bahwa semua doa dan sedekah Kornelius sudah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingatnya. Kisah itu dinyatakan oleh Firman Tuhan sebagaimana tercantum dalam Kitab Kisah Para Rasul 104, yang demikian bunyinya “Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata “Ada apa, Tuhan?” Jawab malaikat itu “Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.” Secara tersurat dan tersirat, kisah tersebut mengajar kita, kendati tidak ada seorang pun yang melihat dan memuji sedekah kita, namun Allah Bapa yang kita sembah, kita puji, kita muliakan dan kita banggakan dalam nama Tuhan Yesus yang bertakhta di sana, di Kerajaan Sorga, niscaya melihat segala sedekah kita. Dan percayalah! Imanilah! Bahwa Dia akan memberkati kita tepat pada waktu-Nya. Haleluya! Pelajaran yang dapat kita petik Secara eksplisit dan implisit, Alkitab melalui Kitab Injil Matius 61-4, menuturkan bahwa Tuhan Yesus mendidik, mengajar dan menasihati para murid-Nya dan orang banyak pada zaman itu, dan kepada kita pada zaman sekarang. Bahwa hendaklah mereka jangan melakukan kewajiban agama mereka di hadapan orang banyak supaya dilihat dan dipuji oleh mereka. Oleh sebab itu, apabila mereka akan memberi sedekah, maka hendaklah mereka janganlah mencanangkannya. Hendaklah mereka tidak memamerkan dan mempertontonkannya di hadapan khalayak ramai. Sekaitan dengan itu, apabila mereka memberi sedekah, hendaklah jangan diketahui tangan kiri mereka mengenai sedekah yang diperbuat tangan kanan mereka. Sebab, Allah Bapa yang kita sembah, kita puji, kita muliakan dan kita banggakan dalam nama Tuhan Yesus, yang bertakhta di Kerajaan Sorga, niscaya melihat segala sedekah kita. Dan percayalah, bahwa Dia akan membalas kita tepat pada waktu-Nya. Lantas, bagaimanakah dengan diri kita yang hidup pada zaman ini? Sudahkah kita melakukan segala Firman Tuhan dan perintah-Nya dengan baik, lebih baik dan sangat baik, serta tidak memegahkan diri atau membanggakan diri di hadapan banyak orang? Sudahkah kita tidak mencanangkan, tidak memamerkan, tidak mempertontonkan dan tidak memegahkan diri atau membanggakan diri kepada orang banyak ketika kita berbagi kasih karunia kepada orang-orang yang berkekurangan? Kemudian, sudahkah kita menjaga tangan kiri kita agar tidak mengetahui pemberian sedekah yang diperbuat oleh tangan kanan kita? Sudah tentu, kita percaya bahwa semua peribadi di antara kita sudah melakukan segala Firman Tuhan dan perintah-Nya dengan baik, lebih baik dan sangat baik, serta tidak memegahkan diri atau membanggakan diri di hadapan banyak orang. Tentu, kita percaya bahwa semua peribadi di antara kita tidak mencanangkan, tidak memamerkan, tidak mempertontonkan dan tidak memegahkan diri atau membanggakan diri kepada orang banyak ketika kita berbagi kasih karunia kepada orang-orang yang berkekurangan. Sudah tentu, kita percaya bahwa semua peribadi di antara kita sudah menjaga tangan kiri kita supaya tidak mengetahui pemberian sedekah yang diperbuat oleh tangan kanan kita. Berbahagialah kita Berbahagialah kita yang ketika kita melakukan segala Firman Tuhan dan perintah-Nya dengan baik, lebih baik dan sangat baik, serta tidak memegahkan diri atau membanggakan diri di hadapan banyak orang, karena Dia akan menyertai, menolong, menopang, melindungi dan memberkati kita, tepat pada waktu-Nya. Berbahagialah kita yang tidak mencanangkan, tidak memamerkan, tidak mempertontonkan dan tidak memegahkan diri atau membanggakan diri kepada orang banyak ketika kita berbagi kasih karunia kepada orang-orang yang berkekurangan, karena Dia sudah menyediakan bagi kita bagian warisan hidup kekal yang penuh sukcita dan damai sejahtera di sorga. Berbahagialah kita yang menjaga tangan kiri kita supaya tidak mengetahui pemberian sedekah yang diperbuat tangan kanan kita, karena Dia, Allah Bapa yang kita sembah, kita puji, kita muliakan dan kita banggakan dalam nama Tuhan Yesus, akan melihat segala sedekah kita dan akan membalas kita tepat pada waktu-Nya. JESUS CHRIST BLESS YOU AND US. HALLELUJAH. AMEN. ********* Terima kasih Ibu/Bapak/Saudara/i sudah berkenan membaca Renungan Harian Kristen Terbaru ke-756, yang diunggah melalui edisi hari ini. gmail
20 Mar 2021 Ternyata Ini Maksud Menyembunyikan Sedekah Dari Tangan Kiri – Kita seringkali mendengarkan pesan bahwa jika bersedekah, maka tangan kiri janganlah mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanan. Apa maksud dari pesan tersebut? Pesan sedekah tersebut datang dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah berbunyi “Seseorang yang mengeluarkan shadaqah lantas di-sembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya.” Banyak orang beranggapan bahwa maksud pesan sedekah ini adalah sedekah dengan cara sembunyi-sembunyi atau tidak diketahui orang lain. Lantas, bagaimana jika ada kewajiban mengisi form sedekah dan kasus-kasus berkaitan? Tentu saja pesan sedekah ini tidak lantas dimaknai demikian. Sebab dalam Alquran membolehkan sedekah dilakukan secara terbuka atau terang-terangan sebagaimana diperbolehkannya sedekah secara rahasia atau tertutup. Bahkan Allah menjanjikan pahala berkaitan dengan sedekah dua cara tersebut. Hal itu sebagaimana dinyatakan dalam Surah Al Baqarah, ayat 274 "Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang – terangan maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati."Muhammad Ishom dalam menerangan bahwa berdasar pada ayat di atas, maka sebenarnya tidak ada perbedaan berarti antara sedekah yang dilakukan secara sirri atau rahasia dengan sedekah yang dilakukan secara terbuka atau terang-terangan. Maka sejatinya yang terpenting dalam bersedekah adalah keikhlasan atau niat tulus dan bersih dari keinginan-keinginan duniawi, seperti mendapatkan balasan yang lebih banyak; mendapatkan pujian dari orang lain; mendapatkan popularitas di tengah-tengah masyarakat; atau pencitraan dengan maksud-maksud tertentu. Keikhlasan seperti itu hanya bisa dicapai ketika seseorang dalam bersedekah menyembunyikan tangan kanannya agar tidak diketahui oleh tangan kirinya. Maksudnya, jangan sampai sedekah yang kita lakukan dengan niat samata-mata beribadah kepada Allah, dirusak oleh nafsu jelek yang ada dalam diri kita sendiri. Untuk itu, ada baiknya kita adakan upaya melupakan setiap sedekah yang telah kita lakukan agar keikhlasan benar-benar terjaga. Artinya, tidak perlu kita mengingat-ingat kembali sedekah yang telah kita keluarkan seberapapun banyaknya sebab hal itu sama saja dengan membuka peluang bagi tangan kiri atau nafsu jelek untuk merusak keikhlasannya. Jika kita telah mampu melupakannya, dalam arti benar-benar dapat mengendalikan tangan kiri, maka goda-godaan apapun, baik yang berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar, tidak akan akan mampu mempengaruhi keikhlasan kita. Jika hal itu bisa kita capai, maka itulah yang dimaksud merahasiakan sedekah demi mencapai keikhlasan yang optimal. Singkatnya, dalam bersedekah tantangan kita sebenarnya adalah diri kita sendiri dan bukan orang lain, yakni bagaimana kita bisa bersedekah secara ikhlas dalam arti yang sebenarnya.[]
sedekah tangan kiri tidak boleh tahu