sinopsis film kh zainal mustafa

Trailer& Sinopsis. Bahasa Indonesia - Karena dianggap membangkang kepada pemerintah Jepang, KH. Zainal Musthafa dipaksa untuk dibawa ke Tasikmalaya. Film Asy Syahiid Kh. Zainal Musthofa sudah tayang di bioskop sejak tanggal 01 Maret 2018 - 23 Maret 2018. Tulis komentar, berikan review (rating) atau tambahkan foto nonton kamu SinopsisFilm ASY SYAHIID KH. ZAINAL MUSTHOFA. Karena dianggap membangkang kepada Pemerintah Jepang, 4 Perwira Jepang mendatangi Pesantren Sukamanah untuk memaksa KH. Zainal Musthafa agar mau dibawa ke Tasikmalaya. Ternyata ratusan santri sudah menghadang di depan Pesantren Sukamanah dilengkapi senjata pedang bambunya. Keempat perwira Jepang MariNonton Film Perjuangan KH Zainal Mustofa. Film yang mengangkat perjuangan pahlawan nasional dari kalangan pesantren NU, KH Zainal Mustofa, diluncurkan di Ball Room Santika Hotel, Jalan Yudanegara Kota Tasikmalaya Jawa Barat, Sabtu malam (11/3). Film yang diproduksi Sultan 21 Picture dan Yayasan Sukamanah ini segera diputar di bioskop awal KAB TASIKMALAYA -- Pada 25 Februari 1944 (1 Rabi'ul Awwal 1365 H) atau 75 tahun lalu, Pesantren Search Sara Dina Mohd Noor. View Saija Kiviniemi's profile on LinkedIn, the world's largest professional community Nurin Aqilah Mazlan (2020-2021) Ahmad Sufian Bin Mohd Zaki (Apr 2015- ) Ahmad Aliff Fadhulullah Bin Alwi (Jan 2013-Apr2015) Ahmad Sufian Bin Mohd Zaki (Dis 2011-Dis 2012) Noorlaili Mohd Kassim Facebook geeft mensen de kans om te delen en maakt de wereld toegankelijker com Warum Flirten Männer Mit Anderen Frauen. Sinopse Trailer e vídeos Créditos Fotos Notícias Curiosidades Koyaanisqatsi Data de Estreia 24/08/1983 Gênero Documentário Duração 86 min. Origem Estados Unidos Direção Godfrey Reggio Roteiro Michael Hoenig , Ron Fricke Distribuidor - Classificação - Ano 1982 Favorito Gostei Não Gostei Quero Ver Não Quero Ver Envie também um comentário * Comentários contendo qualquer tipo de palavrão, ofensa ou discriminação serão deletados e seu perfil bloqueado. Sinopse As relações entre os seres humanos, a natureza, o tempo e a tecnologia. Cidade, campo, paisagem, rotina, pessoas, construções, destruição. Um documentário sem atores e sem diálogos, composto por uma impressionante coleção de imagens e uma marcante trilha sonora. Assistir Trailers e Comerciais Imagens e Fotos Veja também, no mesmo Gênero Comentários 0 Nenhum comentário, ainda. Seja o primeiro a comentar! Sinopsis Asy Syahid KH. Zainal – Asy Syahid KH. Zainal merupakan sebuah film asli Indonesia yang mengusung berbagai genre sejarah, biografi, dan religi. Film nasional ini mengisahkan tentang perjuangan seorang Kyai bernama KH. Zainal Musthafa dan para santri yang tengah menimba ilmu di Pondok Pesantren Sukamanah yang terletak di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat, dalam masa penjajahan Jepang. Bagi mayoritas penduduk di daerah Tasikmalaya, nama KH. Zainal Musthafa sudah sangat lekat di kehidupan mereka. Hal ini dikarenakan paling tidak, penduduk setempat mengenalnya sebagai nama sebuah jalan di pusat kota Tasikmalaya, atau nama sebuah monument perjuangan. Selain itu, besar kemungkinan kalau mereka juga mengenalnya sebagai sebuah nama Yayasan pendidikan yang ada di desa Sukarapih, Sukarame. Disatu sisi, ada pula yang mengingat sekaligus mengenalnya sebagai sosok seorang ulama penuh kharismatik dan sebagai salah seorang pahlawan Nasional. Terlebih lagi, biasanya setiap tanggal 25 Februari di Kabupaten Tasikmalaya selalu mengadakan sebuah acara khusus. Tak lain acara tersebut diadakan untuk memperingati perjuangan KH. Zainal Musthafa. Siapa Itu KH. Zainal Musthafa? Beliau merupakan seorang pejuang Islam pertama dari Jawa Barat yang mengadakan pemberontakan terhadap pemerintahan Jepang. KH. Zainal Musthafa lahir dari keluarga berkecukupan yang merupakan putra dari pasangan Nawapi dan Ny. Ratmah. Sewaktu masih kecil, beliau biasa dipanggil dengan Nama Hudaeni. Namanya menjadi Zainal Musthafa setelah dirinya menunaikan ibadah haji pada tahun 1927. Pada tanggal 26 Desember 2016 di Tasikmalaya, produksi Sultan 21 Picture Present telah memulai syuting film yang berjudul “Sang singa Singaparna”. Film tersebut telah mengusung genre sejarah, biografi dan religi yang mana menceritakan mengenai kisah perjuangan KH. Zainal Musthafa bersama para santrinya saat masa penjajahan Jepang di Indonesia. Sinopsis Awal cerita dari Film ini dimulai ketika Pimpinan Pondok Pesantren Sukamanah Tasikmalaya beserta para santrinya kerap mengalami siksaan. Tak hanya disiksa, bahkan mereka juga dipenjara oleh pemerintahan Jepang. Hal itu membuat ratusan santri kehilangan nyawa mereka. Sementara itu puluhan santri lainnya juga dilaporkan menghilang termasuk sang Pimpinan Pondok Pesantren KH. Zainal Musthafa. Mereka ada yang menghembuskan nafas terakhir di Penjara Sukamiskin Bandung, yakni sebanyak 38 orang dan banyak yang cacat kehilangan mata. Beberapa tokoh Tasikmalaya yang juga termasuk bupati juga ikut bermain dalam film genre sejarah tersebut. Seperti yang diketahui, film ini dibintangi olek aktor papan atas Ali Zainal yang berperan sebagai KH. Zainal Musthafa. Dalam mendapatkan peran ini, Ali mengaku sangat berat. Untuk itu berkali-kali dirinya bertawasul kepada almarhum agar dilancarkan semua proses syutingnya. Dalam film tersebut digambarkan bagaimana sikap keberanian dari Sang Singaparna KH. Zainal Musthafa ketika melawan para penjajah Jepang. Perjuangan KH. Zainal Musthafa pun dimulai saat semua alim ulama atau para ajengan yang berada di sekitar Singaparna Tasikmalaya harus berkumpul di Alun Alun Kota Singaparna. Di bawah todongan senjata para ulama diminta harus tunduk ke arah Tokyo atau seikerei. Lantaran kala itu situasinya sangat menegangkan membuat mereka merasa takut hingga akhirnya para ulama itu termasuk Kiai Rukhiyat Pendiri Pesantren Cipasung menuruti perintah itu. Namun ternyata tidak untuk KH. Zainal Musthafa, ia sama sekali tidak takut. Bahkan hanya KH. Zainal Musthafa satu-satunya ulama yang berani membangkang. Tentu ada alasan kuat dibalik keberaniannya, Sang Singa Singaparna punya keyakinan perbuatan itu musyrik Menyekutukan Tuhan. ”Lebih baik mati ketimbang menuruti perintah orang-orang Jepang,” Ucapnya. Sejak saat itu juga dia memberanikan diri menabung genderang perlawanan terhadap penjajah Jepang. Pasalnya ia sudah tidak tahan lagi menyaksikan penderitaan yang dirasakan oleh warga setempat. Kemudian KH. Zainal Musthafa bersama para santrinya merencanakan gerakan tanggal 25 Februari 1944 1-Maulud 1363 H. Persiapan melawan Jepang direncanakan dengan sangat matang. Ia meminta pada para santri untuk mempersiapkan bambu runcing dan juga golok. Mereka terus melakukan latihan demi memperdalam ilmu pencak silat. Selain itu, KH. Zainal Musthafa juga membekali para santrinya dengan latihan spiritual seperti melakukan puasa sunnah, mengurangi tidur, dan membacakan wirid-wirid Dzikir untuk semakin mendekatkan diri pada Tuhan Pencipta Alam. Namun ternyata, persiapannya dalam melawan Jepang terendus oleh pihak lain. Hal itu lantas membuat Jepang langsung mengirimkan utusan dan Camat Singaparna beserta 11 staff lainnya. Rupanya kedatangan mereka untuk menangkap KH. Zainal Musthafa. Dan perintah itu seketika di tolak oleh KH. Zainal Musthafa. Hingga akhirnya penolakan tersebut memancing keributan. Kejadian itu menewaskan empat opsir. Bahkan ada pula santri bernama Nur meregang nyawa setelah terkena tembakan dari salah satu opsir Jepang. Sontak saja kejadian itu langsung memicu kemarahan Jepang. Pada sore hari sekitar pukul WIB, truk tentara Jepang sempat mendekati garis depan pertahanan Sukamanah. Tak lama kemudian terdengar suara takbir, tentu saja hal itu membuat pasukan Sukamanah sangat terkejut saat dihadapan mereka ternyata bangsanya sendiri. Ternyata tentara Jepang sukses menggunaka taktik adu domba dan menghasut bangsanya. Sebuah peristiwa yang digambarkan kejadian yang amat heroic. Ratusan santri Pondok Pesantren Sukamanah ikut terlibat dalam peristiwa pertempuan dan perkelahian jarak yang begitu dekat. Namun sayang dua kekuatan tersebut jelas sangat tidak seimbang, senapan mesin, pistol, dan granat pasukan Jepang yang dipakai pasukan Tanah Air yang sudah terhasul oleh Politik adu domba Tentara Jepang itu juga berhadapan dengan para pasukan yang dipimpin oleh KH. Zainal Musthafa yang saat itu hanya punya senjata berupa bambu runcing, pedang bambu, serta batu. Sekitar satu setengah jam, pertempuran itu berakhir sangat pilu. Puluhan santri Ponpes Sukamanah banyak yang meregang nyawa dalam pertempuran tragis. Ada 86 orang yang dinyatakan mati Sahid dalam pertempuran tersebut. Jenis Film Drama, History Durasi 140 menit Negara Asal Indonesia Sutradara Bara Bantalaseta Penulis Naskah Bara Bantalaseta Produser Agus Herdis Pemain Ali Zainal, Krisni Dieta, Toro Margens, Annisa Shifa, Tahtania Regina Produksi Sultan 21 Pictures Rilis TBA Februari 2018 Review belum ada Trailer Artikel Terkait Tasikmalaya, NU OnlineSebuah kebanggaan tersendiri bagi warga Nahdlyin, terutama di Tasikmalaya karena kisah heroik KH Zainal Mustofa diangkat ke layar lebar. Kini, film garapan Sultan 21 Picture Present bekerja sama dengan Yayasan KH Zainal Mustofa ini sedang pada tahap proses syuting atau pengambilan Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari diberi judul "Sang Kiai", lain hal dengan KH Zainal Mustofa. Pahlawan Nasional asal Pesantren Sukamanah ini dijuduli "Sang Singa Singaparna".Sutradara sekaligus penulis skenario, Abay mengatakan film semi kolosal ini mengangkat latar setting zaman penjajahan Jepang antara tahun 1942-1944. KH Zainal Mustofa menjadi tokoh agama yang keras melawan kebijakan Jepang untuk memberikan hormat pada matahari dan kaisar pun, kata Abay, berlokasi di Pesantren Sukamanah, MAN Sukamanah, termasuk di Manonjaya dan Pendopo lama Kabupaten Tasikmalaya sejak 26 Desember lalu. Pasalnya, tempat tersebut masih sesuai dengan situasi seperti tahun Besar Yayasan Pondok Pesantren KH Zainal Mustofa Sukamanah, H. Yusuf Mustahafa Hazim sangat merespon pembuatan film tersebut. Apalagi mengangkat kembali perjuangan Kaum Santri yang dipelopori KH Zainal dari ratusan pemain film ada Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum. Uu memerankan Bupati Tasikmalaya kala itu di era penjajahan Jepang. Termasuk Ketua GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Asep Muslim yang berperan sebagai santri kepercayaan KH Zainal Mustofa. Nurjani/Mahbib Tasikmalaya, NU OnlineFilm yang mengangkat perjuangan pahlawan nasional dari kalangan pesantren NU, KH Zainal Mustofa, diluncurkan di Ball Room Santika Hotel, Jalan Yudanegara Kota Tasikmalaya Jawa Barat, Sabtu malam 11/3. Film yang diproduksi Sultan 21 Picture dan Yayasan Sukamanah ini segera diputar di bioskop awal April 2017. Peluncuran dihadiri pemeran KH Zainal Mustofa Ali Zaenal, Ketua GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Asep Muslim, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzahanul Ulum, Wakil Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto, Sekda Kabupaten Tasikmalaya, Kodir, Kemenag Kabupaten Tasikmalaya, keluarga besar Pondok Pesantren Sukamanah Tasikmalaya dan perwakilan pondok pesantren di Room yang menampung 1000 orang pun penuh sesak penonton. Bahkan meluber ke luar. Padahal penonton harus membayar tiket Rp 25 ribu per sekaligus penulis skenario, Abay, mengatakan, film semi kolosal ini mengangkat latar zaman penjajahan Jepang antara tahun 1942 sampai 1944. KH Zainal Mustofa menjadi salah satu tokoh yang dengan keras melawan kebijakan Jepang yang harus memberi hormat pada matahari serta kaisar Jepang karena dianggap sudah melenceng dari akidah."Bagian ini kami anggap paling heroik dari sekian banyak cerita lainnya tentang sosok KH Zainal Mustofa," kata Abay selepas keluarga KH Zaenal Mustofa yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Sukamanah KH Acep Tohir mengatakan, sebagai Muslim tentu berharap sejarah yang ditayangkan kembali benar-benar jadi pelajaran bangsa. Kemerdekaan Indonesia, lanjutnya, diperjuangkan kaum santri dan kelompok lain. Karenanya, peran santri dan kiai tak bisa dinafikan, salah satunya KH Zainal PCNU Kabupaten Tasikmalaya yang juga salah satu keluarga besar Pondok Pesantren Sukamah KH Atam akan segera mengeluarkan surat edaran agar warga NU di Tasikmalaya menonton film tersebut."Kalau senasional wewenangnya PBNU. Yang pasti PBNU juga tentu akan mengeluarkan edaran serupa agar warga Nahdlyin menontonnya," ujar KH Atam. Nurjani/Abdullah Alawi ‹ › Média geral baseado em 2203 votos Perfil Ficha técnica Comentários Notícias Assista Agora 86 minutosUma obra-prima cinematográfica tão extraordinária que é um deleite para os sentidos, um estímulo para a mente e que acaba por "redefinir o potencial da arte de fazer cinema"The Hollywood Reporter. O consagrado diretor Godfrey Reggio, o inovador diretor de fotografia Ron Fricke e o compositor ganhador do Globo de Ouro* Philip Glass criaram este "filme mágico, tão rico em beleza e detalhes que a cada vez que o assistimos, ele se torna um filme novo e diferente" Leonard Maltin. "Único... profundo... magnético e instigante"Boxoffice, Koyaanisqatsi contrasta a tranqüila beleza da natureza com o frenesi da sociedade urbana contemporânea. Reunindo imagens de tirar o fôlego a uma premiada e eloqüente trilha sonora, é um trabalho "original e fascinante" People - "um dos maiores filmes de todos os tempos" Uncut. Fotos Nenhuma foto cadastrada. Todos os comentários 229 Este site usa cookies para oferecer a melhor experiência possível. Ao navegar em nosso site, você concorda com o uso de cookies. Se você precisar de mais informações e / ou não quiser que os cookies sejam colocados ao usar o site, visite a página da Política de Privacidade.

sinopsis film kh zainal mustafa